Tiga koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Negeri Yogyakarta di Departemen Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB), turut berpartisipasi dalam Annual Business Meeting & International Conference APSPBI (APSPBI ICON-ABM) 2025 (https://apspbi.or.id/conference2025/) yang diselenggarakan pada Jumat–Sabtu, 26–27 September 2025, di Depansar, Bali. Koordinator yang hadir adalah Dr. Nunik Sugesti, S.Pd., M.Hum. (Ketua Departemen PBI sekaligus Koordinator prodi PBI S-1), Dr. Lusi Nurhayati, S.Pd., M.App.Ling. (Koordinator prodi PBI S-2), dan Prof. Dr. Margana, M.Hum., M.A. (Koordinator prodi PBI S-3). Kehadiran ketiga koordinator tersebut mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), serta Asta Cita 4 (Memperkuat pembangunan SDM, sains, teknologi, dan pendidikan). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan agenda utama:

1. Hari pertama: APSPBI International Conference, Jumat, 26 September 2025 (08.00–16.00)
2. Hari kedua: APSPBI Annual Business Meeting, Sabtu, 27 September 2025 (08.00–16.00)

APSPBI International Conference 2025 mengusung tema besar “Transforming English Language Education: Innovation, Inclusion, and Impact.” Konferensi ini menghadirkan 6 keynote speakers (Colm Peter Downes, Prof. Abdullayeva Lola Tohirovna, Ph.D, Prof. dr. Teguh Budiharso, M.Pd., Ph.D., Ph.D., DMS., Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., Kevin McCaughey, Dr. Fauzia, M.A.) dan 3 invited speakers (Ida Bagus Gde Phalaguna, M.Pd., Suleymanova Nargiza Mardonovna, Ph.D., dan Made Wahyu Mahendra, M.Pd) dari Indonesia, Uzbekistan, dan Malaysia. Para pembicara dan peserta aktif membagikan pandangan, pengalaman, serta keahlian mereka dalam sejumlah sub-themes and topics, yaitu:

1. Technology and innovation in English Language Learning
2. Teaching inclusivity and diversity in English Language Curriculum
3. Measuring the impact of English Language Education
4. Language education policy and its implementation
5. Professional development for English Language teachers

Konferensi ini menjadi forum tahunan penting yang mempertemukan akademisi, peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara untuk bertukar wawasan, hasil penelitian terbaru, dan praktik terbaik, sekaligus menjadi ruang berharga untuk memperluas jejaring serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan bahasa Inggris di tingkat global.

Sementara itu, Annual Business Meeting APSPBI menghadirkan para pimpinan wilayah APSPBI dari seluruh provinsi di Indonesia serta para koordinator program studi bahasa Inggris dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Pertemuan ini berfokus pada perumusan langkah strategis, penguatan jejaring, serta kolaborasi dalam pengembangan pendidikan bahasa Inggris di tanah air. Sebagai agenda tahunan APSPBI/ELESPA (English Language Education Study Programs Association) yang diselenggarakan di berbagai wilayah Indonesia dengan dukungan universitas mitra dalam dan luar negeri, rangkaian kegiatan ini menjadi wadah penting untuk memperluas jaringan akademik, memperkuat kolaborasi, sekaligus berkontribusi pada pengembangan pendidikan bahasa Inggris di tingkat nasional maupun global.

Dr. Nunik Sugesti, S.Pd., M.Hum., Ketua Departemen PBI sekaligus Kaprodi PBI S-1, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan APSPBI ICON-ABM 2025. “Konferensi dan rapat tahunan ini menjadi ruang strategis bagi para pendidik, peneliti, dan pembuat kebijakan untuk berkolaborasi, berbagi praktik baik, sekaligus merumuskan arah baru dalam pendidikan bahasa Inggris. Kehadiran berbagai pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri menunjukkan komitmen bersama untuk mendorong inovasi, inklusi, dan dampak nyata, baik di level nasional maupun global. Bagi PBI UNY, partisipasi dalam forum ini merupakan langkah penting untuk terus memperkuat peran dalam jejaring akademik internasional sekaligus mendukung pencapaian SDGs dan Asta Cita.”

Partisipasi tiga koordinator PBI UNY dalam APSPBI ICON-ABM 2025 menegaskan peran Departemen Pendidikan Bahasa Inggris FBSB UNY dalam membangun jejaring, mempererat kolaborasi lintas lembaga, serta memberi kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan bahasa Inggris yang inovatif, inklusif, dan berdampak luas di tingkat nasional maupun global.

(Agatha L. dan Ambar F.)